Gencatan Senjata Gaza: Israel dan Hamas Siap Hentikan Konflik pada 19 Januari 2025
Gencatan senjata antara Israel dan Hamas akan dimulai pada Minggu, 19 Januari 2025, pukul 08.30 waktu setempat atau 13.30 WIB. Kesepakatan ini dicapai setelah kabinet Israel menyetujui perjanjian pembebasan sandera Israel dan tahanan Palestina. Namun, beberapa jam sebelum gencatan senjata dimulai, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan bahwa Israel tetap berhak melanjutkan perang dengan dukungan penuh dari Amerika Serikat jika diperlukan.
Pernyataan Netanyahu: Tegas dan Berhak Melanjutkan Konflik
Dalam pidato televisi, Netanyahu menegaskan bahwa Israel tidak akan melanjutkan kerangka perjanjian tanpa daftar sandera yang akan dibebaskan. “Israel tidak akan mentoleransi pelanggaran perjanjian ini, dan Hamas sepenuhnya bertanggung jawab,” ujarnya di platform media sosial X. Netanyahu juga menegaskan bahwa Israel memiliki hak untuk melanjutkan perang, menambahkan bahwa dukungan dari AS akan terus diberikan jika konflik bereskalasi kembali.
Kronologi Gencatan Senjata
Mediator Qatar mengonfirmasi bahwa gencatan senjata ini akan berlaku pada Minggu pagi. Perjanjian ini juga mencakup pembebasan 33 sandera Israel yang saat ini berada di Gaza, sebagai bagian dari fase pertama kesepakatan. Sebagai imbalan, Israel akan membebaskan 737 tahanan Palestina. Menteri Kehakiman Israel menyebutkan bahwa pembebasan tahanan ini tidak akan dilakukan sebelum pukul 16.00 waktu setempat (14.00 GMT).
Dampak Perang Gaza yang Berlanjut
Sejak perang dimulai pada 7 Oktober 2023, konflik antara Hamas dan Israel telah mengakibatkan korban jiwa yang sangat besar. Serangan Hamas di awal konflik menewaskan 1.210 orang, sementara serangan Israel terhadap Gaza telah menghancurkan infrastruktur dan menewaskan 46.899 orang, sebagian besar adalah warga sipil. Data ini dikonfirmasi oleh Kementerian Kesehatan Gaza dan diakui kredibel oleh PBB.
Peran Mediator dan Dukungan Internasional
Kesepakatan ini difasilitasi oleh Qatar, Amerika Serikat, dan Mesir. Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al-Thani, menjelaskan bahwa kerangka kerja ini serupa dengan kesepakatan sebelumnya pada Desember 2023. Gencatan senjata selama 42 hari diharapkan menjadi awal baru dalam upaya menciptakan stabilitas di wilayah tersebut.
Tantangan Pelaksanaan Gencatan Senjata
Sementara perjanjian telah ditandatangani, situasi di lapangan masih memanas. Serangan udara Israel terus berlangsung hingga Sabtu, 18 Januari 2025, menyebabkan sedikitnya lima anggota keluarga tewas di Khan Younis, Gaza Selatan. Selain itu, militer Israel melaporkan adanya serangan proyektil dari Yaman yang diklaim oleh kelompok Houthi.
Sejarah Gencatan Senjata Hamas-Israel
Gencatan senjata yang akan dimulai ini menjadi yang kedua dalam konflik selama 15 bulan terakhir. Sebelumnya, gencatan senjata serupa berlangsung selama satu minggu pada November 2023. Dalam kesepakatan tersebut, pembebasan sandera dan tahanan menjadi bagian utama perjanjian.
Harapan dan Masa Depan Perdamaian
Meskipun gencatan senjata diharapkan membawa ketenangan sementara, ketegangan antara Hamas dan Israel tetap tinggi. Komitmen kedua belah pihak dalam menghormati perjanjian ini akan menjadi kunci dalam menciptakan perdamaian jangka panjang di wilayah Gaza dan sekitarnya.